Bank Sampah Batujai berlokasi di Desa Batujai Kabupaten Lombok Tengah NTB yang mulai beroperasi mulai bulan april 2015 dengan motto "Buat Sampah Jadi Berkah" dengan tujuan untuk memberdayakan masyarakat dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan nyaman.
.
Bank sampah adalah suatu tempat yang digunakan untuk mengumpulkan
sampah yang sudah dipilah-pilah. Hasil dari pengumpulan sampah yang sudah dipilah akan disetorkan ke tempat pembuatan kerajinan dari sampah atau ke tempat
pengepul sampah.
Bank sampah dikelola menggunakan sistem seperti perbankkan yang dilakukan oleh petugas sukarelawan . Penyetor adalah warga yang tinggal di sekitar lokasi bank serta mendapat buku tabungan seperti menabung di bank.
Latar Belakang Berdirinya Bank Sampah
Bank sampah berdiri karena adanya keprihatinan masyarakat akan
lingkungan hidup yang semakin lama semakin dipenuhi dengan sampah baik
organik maupun anorganik.
Sampah yang semakin banyak tentu akan menimbulkan banyak masalah,
sehingga memerlukan pengolahan seperti membuat sampah menjadi bahan yang
berguna.
Pengelolaan sampah dengan sistem bank sampah ini diharapkan mampu
membantuk pemerintah dalam menangani sampah dan meningkatkan ekomoni
masyarakat.
Tujuan Bank Sampah
Tujuan utama pendirian bank sampah adalah untuk membantu menangani pengolahan sampah di
Indonesia. Tujuan bank sampah selanjutnya adalah untuk menyadarkan masyarakat akan lingkungan yang sehat, rapi, dan bersih. Bank sampah juga didirikan untuk mengubah sampah menjadi sesuatu yang
lebih berguna dalam masyarakat, misalnya untuk kerajinan dan pupuk yang
memiliki nilai ekonomis.
Manfaat Bank Sampah
Bank sampah memiliki beberapa manfaat bagi manusia dan lingkungan
hidup, seperti membuat lingkungan lebih bersih, menyadarkan masyarakat
akan pentingnya kebersihan, dan membuat sampah menjadi
barang ekonomis.
Manfaat bank sampah untuk masyarakat adalah dapat menambah penghasilan
masyarakat karena saat mereka menukarkan sampah mereka akan mendapatkan
imbalan berupa uang yang dikumpulkan dalam rekening yang mereka miliki. Masyarakat dapat sewaktu-waktu mengambil uang pada tabungannya saat tabungannya sudah terkumpul banyak.
Imbalan yang diberikan kepada penabung tidak hanya berupa uang, tetapi
ada pula yang berupa bahan makanan pokok seperti gula, sabun, minyak dan
beras. Bank sampah juga bermanfaat bagi siswa yang kurang beruntung dalam hal
finansial, beberapa sekolah telah menerapkan pembayaran uang sekolah
menggunakan sampah. Seorang dokter bernama Gamal Albinsaid menggagas sebuah
asuransi kesehatan yang membayarnya dengan sampah. Asuransai kesehatan "sampah" ini dapat membantu masyarakat untuk
mendapatkan layanan kesehatan tanpa harus membayar dengan uang melainkan
dengan sampah. Dokter Gamal bersama dengan rekannya juga membuat sebuah klinik kesehatan. Masyarakat akan mendapatkan layanan kesehatan di klinik yang sudah
tersedia dengan biaya dari asuransi ksehatan "sampah" yang mereka
miliki.
Setiap satu bulan sekali masyarakat akan menyetorkan sampah berupa
botol plastik, kardus,dan sampah organik senilai sepuluh ribu rupiah
sebagai
premi asuransi. Layanan kesehatan yang di peroleh oleh masyarakat adalah layanan kesehatan dasar termasuk cek gula darah dan cek kolesterol.